Senin, 10 September 2012

Turun Mesin Motor Yamaha F1ZR


Sebagai rasa terimakasihku untuk motorku yang telah setia menemaniku dan sekarang motor ini sedang memerlukan perhatian khusus akan ku bongkar dalamanmu. Kau adalah motor kesayanganku. Walaupun motor tua, yang mungkin orang lain akan berpikir sepuluh kali untuk memilikimu tapi aku senang mendapatkanmu.
Motorku adalah Yamaha F1ZR. Motor dilahirkan tepat 10 tahun yang lalu. Dan telah kumiliki tepat 3 tahun yang lalu. Semenjak kumiliki telah mengalami penggantian :

Kutepati Janjiku Untuk My SoulMate


Sesuai janjiku, hari Sabtu aku bawa kau dengan sisa tenagamu, dengan kesakitanmu, aku paksakan kau untuk bisa berjalan.
Sampai ditempat ahlimu, tanpa basa basi kau ku bongkar. Dalamanmu kucabik-cabik, isimu kukeluarkan semua tanpa ada yang tersisa. Satu persatu bagianmu ku buka. Satu persatu dalamanku mulai terlihat dan akhirnya telanjanglah engkau, terbukalah engkau, dalamanmu aku tahu semua.
Sesuai dugaan ku ternyata kau memang sudah using. Bukan hanya satu dua yang sakit, tapi sebagian besar organ inti mu sudah kadaluarsa. Oh…. Ternyata kau memang sudah harus dioperasi besar.
Ujang…. Sabarlah. Dengan segenap kemampuanku akan kujadikan kau kembali fit. 

detail operasimu ada disini :
http://nanasuwargana.blogspot.com/2012/09/turun-mesin-motor-yamaha-f1zr.html

Jumat, 07 September 2012

Oh Soul Mate Ku.....


Setelah hampir tiga tahun menemaniku tanpa pernah sekalipun minta yang macem-macem apa lagi yang aneh-aneh, akhirnya kondisimu mulai parah. Selama itu pula aku bisanya Cuma mempekerjakanmu tanpa aku merawatmu dengan sungguh-sungguh.
Kau tidak pernah sekalipun merasakan belaian dokter yang paham dan mengerti tentangmu. Kau juga tidak pernah disentuh tukan salon atau penata rias guna perawatan tubuhmu, atau sekedar membersihkan tubuhmu dari daki-daki yang menempel dan jerawat yang tumbuh di badanmu.
Selama itu pula kau hanya aku yang merawatmu. Manakala kau batuk, aku hanya membersihkan saluran nafasmu, manakala kaki-kakimu pegal aku hanya membersihkannya, manakala tubuhmu penuh dengan debu aku hanya mengelapmu, dan jerawatmupun tak pernah aku bersihkan.
Akhirnya..... kemarin pagi kau pun teriak kesakitan. Nafasmu gak beraturan, jalanmu terengah-engah, suaramu parau gak karuan, oh.... kasiannya dirimu. Kubersihkan kembali saluran nafasmu kau makin teriak, aku nyerah gak bisa lagi membantumu, gak bisa lagi merawatmu, kini kau membutuhkan dokter yang ahli menanganimu.
Sebenarnya aku sendiri tau masalahmu, aku tau penyakitmu, tapi saat ini aku masih takut untuk mengobatimu. Peralatanku gak lengkap, kemampuanku belum nyampai kesana, aku masih takut untuk mengobatimu.
Wahai soul mete ku, bertahanlah sampai besok pagi. Aku janji besok aku bawa kau ke ahlinya. Kau akan diobati, kau akan kembali sembuh, kau akan kembali fit, kau akan kembali menemani hari ku.

Kamis, 06 September 2012

Ke Majalengka Naik AC

Bukan sok sibuk gak sempat pulang kampung, bukan pula talobeh gak jarang silaturahmi sama keluarga terutama orang tua, namun diperjalananlah alasannya. Naik mobil pribadi.... gak punya mobilnya, naik motor... adanya si ujang yang pasti bengek kalo dibawa jalan jauh, ya.... tidak lain dan tidak bukan dengan terpaksa dan berat hati harus naik angkutan umum.
Lama perjalanan cuma kurang lebih 6 jam

How to Go To Majalengka?

"Dari mana asalnya pak?", pertanyaan yang pasti akan ku jawab dengan sejujur-jujurnya. "Dari Majalengka".  walau banyak yang gak mengenalnya, tapi itulah asalku, saya bangga memperkenalkannya.
Kabupaten yang terletak di bagian timur Jawa Barat ini memang bukan kota yang dilewati jalur utama Jawa, sehingga orang banyak tidak mengenal daerah ini. Seringkali saya mendapat pertanyaan lanjutan "Majalengkatuh dimana?" atau "kalau mau kesana naik apa?".
Jarak dari Jakarta ke Majalengka kurang lebih 200 km.

Rabu, 29 Februari 2012

Benarkah Populasi di Dunia Perempuan Lebih Banyak dari Laki-Laki


Poligami sepertinya suatu bahasan yang gak akan pernah ada habisnya. Dari dulu sampai sekarang tetap menjadi bahasan yang tetap hangat dengan pendukung dan penentangnya tetap bertahan dengan argumentasinya masing-masing. Bahkan sampai di islam sendiri diatur sedemikian rupa dari mulai syarat-syaratnya sampai batasan maksimal yang diperbolehkan.

Beberapa tahun yang lalu sempat pula didirikan club poligami yang awalnya didirikan di negri tetangga, gak selang berapa lama menular pula ke Negara kita yang memang biasanya latahan. Reaksipun langsung bermunculan dari yang pro maupun yang kontra, bahkan sampai turun pula ke jalanan guna menyalurkan aspirasinya.

Sejauh itu memang kalau urusanya sudah menyangkut dibawah perut.

Namun disini saya gak ingin membahas masalah itu. Satu aja gak habis-habis, mo nambah lagi? Saat ini belum atau tepatnya gak terpikirkan. Kalau ditanya mendukung atau enggak? Ya… gak tau ya.. orang belum terpikirkan, jadi gak tau mendukung atau enggak.

Saya cuman penasaran, dulu waktu kecil ketika dikampung nan jauh diudik sana, suka mendengar tentang ini, katanya adanya poligami atau tepatnya lelaki boleh beristri lebih dari satu dikarenakan jumlah perempuan lebih banyak empat kalinya dibanding dengan laki-laki. Sehingga supaya kebagian semua maka poligami (nyandung, ngawayuh. Basa  Sunda) ada. Itu yang saya tangkap dari informasi-informasi yang masuk telinga kecil waktu itu.

Jumat, 24 Februari 2012

Ingatlah Mati

Kamis, 23 Februari 2012 jam 15:15WIB adalah jam nya ngopi. Seperti biasa secangkir kopi hitam dinikmati bareng-bareng temen, beberapa batang roko akan habis menemani waktu santai sejenak disela-sela kerjaan yang bikin penat, obrolan ringan sampai debat kusir gak bertema akan mengiringi suasana santai itu.
Namun di hari itu suasana mendadak berubah manakala datang seorang karyawan yang mengabarkan istri dari seorang satpam tepatnya kepala satpam ditempat kerjaku meninggal. Gak berselang lama handphone milik temanku yang kebetulan bertetangga dengan beliau bunyi dan mengabarkan hal yang sama.
Gak banyak memang yang bisa dilakukan atau ngebantu yang kena musibah. Dari informasi yang didapat almarhumah paginya masih terlihat belanja sayur oleh temanku yang tetangganya, denger lagi dari yang lainya, ternyata baru dibawa kerumah sakit siangnya dan sorenya sudah tidak tertolong lagi.
Artinya kita gak tau kapan umur ini akan habis. Kita gak pernah tau kapan nyawa kita akan diambil ama yang punya. Dan siapapun gak akan pernah tau kapan akan mati.
Jam 16 lewat dikit, walaupun belum jam pulang kantor, saya dan temen-temen menuju rumah duka. Kebetulan rumahnya tidak jauh dari tempat kerja. Sampai disana jenazah baru sampai dari rumah sakit dibawa dengan ambulan.
Cukup lama juga saya berada disana, sambil sesekali ngobrol dengan temen-temen yang juga ikut ke sana. Namun dalam benaku terlintas, bagai mana kalau hal ini terjadi pada saya? dari pertanyaan itu saya jadinya menerawang jauh entah kemana, banyak sekali pikiran dan pemikiran yang terlintas.
Andai saja ini terjadi kepada saya, istriku meninggal duluan, apa yang akan saya lakukan? sedihkah? menangiskah? apakah saya akan kuat menghadapinya? Ya Allah ... Ya Tuhanku, mungkin ini suatu saat akan terjadi kepadaku.
Saya gak tau apa nantinya yang akan saya lakukan, apakah saya akan nangis sejadi-jadinya, karena saya ditinggal ama orang yang saya sangat cintai dan sangat sayangi. Apa mungkin saya akan bersikap biasa karena memang kematian akan dialami semua makhluk yang bernyawa. Entahlah saya gak bisa menjawabnya.
Bagai mana pula kalau seandainya saya yang duluan mati. Saya tinggalkan istri saya dan anak saya yang mencintai saya. Apa yang istri dan anak saya rasakan. Entahlah saya gak bisa menjawabnya.
Terlintas pula dipikiranku, seandainya ini terjadi pada orang tuaku, dan ini pasti akan terjadi pada orang tuaku baik ayah maupun ibuku, karena beliau juga sama makhluk hidup yang akan mati. Apa yang akan saya lakukan, apa yang akan saya rasakan, apa yang bisa saya perbuat???? pertanyaan ini yang terlintas. Entahlah saya gak bisa menjawabnya.
Dada saya terasa sesak, ternyata saya terakhir pulang ke kampung bersilaturahmi keorang tua sendiri adalah pada saat lebaran terakhir, ibuku memang sempat datang ke sini di akhir desember kemarin. Berarti saya terakhir sungkem ke mereka beberapa bulan yang lalu. Waduh... Mamah, Apa, maafkan anakmu ini yang songong dan sombong gak pernah bersimpuh di kakimu.
Aku kembali terngiang omongan bapakku yang kebetulan baru aku telephone kemarin, "Na, tolonglah sempatkan pulang dulu, bawa Aneu ama teteh (istriku), biarin si Aneu ama Teteh nya tinggal dulu di Maja, Apa ama Mamah pengen sekali bersama mereka".
Apakah ini adalah rengekan orang tua ku yang sangat kangen ke cucunya? sepertinya IYA. Saya sendiri sudah sangat sombong. Setahun paling 2 atau 3 kali saya bawa anak ku yang merupakan cucunya bertemu mereka.
Orangtuaku sudah tua, terutama bapaku. Saya gak tau kapan mereka berpulang. Akankah saya tega membiarkan kangennya mereka terhadap cucunya?? ya Allah... sombongnya aku ini.
Janganlah Kau ambil orangtuaku sebelum bisa saya membahagiakannya ya Allah...
Saya sangat sedih, sedih, sedih karena belum bisa bersilaturahmi dengan orang tuaku. Inilah mungkin salah satu manfaat dari Ta'ziah kepada orang yang meninggal. Kita akan atau harus dituntut untuk mengingat mati.
Dengan ini saya jadi ingat kesombongan-kesombongan saya, saya jadi ingat kematian yang akan terjadi mungkin saya yang duluan, mungkin istri saya yang duluan, mungkin orang tua saya yang duluan, tapi itu pasti akan terjadi
Hai orang yang hidup, ingatlah MATI.....