Setelah hampir tiga tahun menemaniku
tanpa pernah sekalipun minta yang macem-macem apa lagi yang aneh-aneh, akhirnya
kondisimu mulai parah. Selama itu pula aku bisanya Cuma mempekerjakanmu tanpa
aku merawatmu dengan sungguh-sungguh.
Kau tidak pernah sekalipun merasakan
belaian dokter yang paham dan mengerti tentangmu. Kau juga tidak pernah
disentuh tukan salon atau penata rias guna perawatan tubuhmu, atau sekedar
membersihkan tubuhmu dari daki-daki yang menempel dan jerawat yang tumbuh di
badanmu.
Selama itu pula kau hanya aku yang
merawatmu. Manakala kau batuk, aku hanya membersihkan saluran nafasmu, manakala
kaki-kakimu pegal aku hanya membersihkannya, manakala tubuhmu penuh dengan debu
aku hanya mengelapmu, dan jerawatmupun tak pernah aku bersihkan.
Akhirnya..... kemarin pagi kau pun
teriak kesakitan. Nafasmu gak beraturan, jalanmu terengah-engah, suaramu parau
gak karuan, oh.... kasiannya dirimu. Kubersihkan kembali saluran nafasmu kau
makin teriak, aku nyerah gak bisa lagi membantumu, gak bisa lagi merawatmu,
kini kau membutuhkan dokter yang ahli menanganimu.
Sebenarnya aku sendiri tau
masalahmu, aku tau penyakitmu, tapi saat ini aku masih takut untuk mengobatimu.
Peralatanku gak lengkap, kemampuanku belum nyampai kesana, aku masih takut
untuk mengobatimu.
Wahai soul mete ku, bertahanlah
sampai besok pagi. Aku janji besok aku bawa kau ke ahlinya. Kau akan diobati,
kau akan kembali sembuh, kau akan kembali fit, kau akan kembali menemani hari
ku.