Aku begitu suram, begitu dingin, laksana awan kelam yang hanya diiringi dengan deru petir amarah yang merasuki kalbu
Aku bagai air tumpah, yang diam, berhampar, tak tahu arah yang akan dituju
Semua desir udara disekitarku, mengiringi membawa keharumanmu, bukan cintamu
Semua benda-benda kenanganmu terus membisu, hanya bersenandung lirih namamu, bukan dirimu
Diriku hanya ditemani pilar, tempat biasa kubersandar dan mengadu
Diriku mencoba memusnahkan semua ukiran namamu, mencoba merobek lukisan wajahmu
Kucoba berdiri tegak kembali, dibantu dengan tongkat ketegaranku
Kucoba pasrahkan sekuat hati, dengan dibantu agamaku
Kucoba tak kutangisi dengan bendungan air mataku
Darah dihatiku sudah habis ku oleskan didahimu
Agar engkau tahu dan kau sadari
Bahwa aku rela mengorbankan diriku untukmu yang tak setia
(menuju langitmu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar